0 items / $0.00
theothersideofthepillow

Inilah faedah Dzikir yang Luar Biasa Bagi Manusia

Inilah faedah Dzikir yang Luar Biasa Bagi Manusia

Dzikir adalah suatu doa yang di mempunyai oleh agama Islam. Doa zikir sendiri tidak sama bersama dengan doa-doa lainnya, dzikir memfokuskan doanya kepada Allah.

Doa ini sendiri membawa target untuk mengingat Allah. Di dalam ayat Al Quran sendiri terdapat banyak sekali ayat yang menyuruh umatnya untuk mengingat-ingat selamanya Asmanya termasuk ayat 9 surat Al Munafiqun.

Mengingat Allah dalam Islam di wajibkan oleh para muslim dan dzikir selanjutnya itulah adalah wujud nyata dan tindakan nyata bakal selamanya mengingat asma Allah dan diberitahukan jikalau melakukan dzikir mendapat ridha akherat dan duniawi dari Allah.

Baca Juga: 6 Doa Mustajab yang Bisa Dibaca Setiap Hari https://sedekahlagi.com/ 

Jika muslim lalai bakal berdzikir Allah tidak mengatakan hal selanjutnya dosa tetapi kaum-kaum itulah yang merugi.


Inilah kegunaan dzikir yang luar biasa. Coba deh kaji keutamaannya dari hadits jaami’ al-‘ulum wa al-hikam ini.

Hadits Ke-50 dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab

الحَدِيْثُ الخَمْسُوْنَ

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ قَالَ : أَتَى النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – رَجُلٌ ، فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ إنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيْنَا ، فَبَابٌ نَتَمَسَّكُ بِهِ جاَمِعٌ ؟ قال : (( لاَ يَزالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللهِ – عَزَّ وَجَلَّ – )) خَرَّجَهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ بِهَذَا اللَّفْظِ .

Dari ‘Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sebetulnya syariat Islam (amalan sunnah) itu benar-benar banyak yang mesti kita jalankan. Maka mana yang mesti kita pegang (setelah menunaikan yang wajib, pen.)?” Beliau menjawab, “Hendaklah lisanmu selamanya basah bersama dengan berdzikir kepada Allah (maksudnya: terus meneruslah berdzikir kepada Allah, pen).” (HR. Ahmad bersama dengan lafazh layaknya ini) [HR. Ahmad, 4:188; Tirmidzi, no. 3375; Ibnu Majah, no. 3793; Ibnu Hibban, no. 2317; Al-Hakim, 1:495. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Lihat pula penjelasan hadits ini dalam Tuhfah Al-Ahwadzi bi Syarh At-Tirmidzi, 9:305] https://qurbannusantara.com/ .

Baca Juga: Anda Diganggu Setan? Jangan Takut, Baca Doa Ini

Faedah hadits

Pertama: Para sahabat begitu bersemangat dalam bertanya berkaitan bersama dengan urusan agama mereka.

Kedua: Allah memerintahkan kita untuk banyak berdzikir. Allah termasuk memuji orang yang banyak berdzikir tersebut.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا , وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَذْكُرُ اللهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selamanya berdzikir (mengingat) Allah pada setiap waktunya.” (HR. Bukhari, no. 19 dan Muslim, no. 737)

Yang dimaksud banyak berdzikir di sini adalah berdzikir disaat berdiri, berjalan, duduk, berbaring, termasuk pula dalam situasi suci dan berhadats.

Ketiga: Para ulama menghitung dzikir bersama dengan jarinya.

Khalid bin Ma’dan bertasbih setiap hari 40.000 kali. Ini tak hanya Al-Qur’an yang beliau baca. Ketika ia meninggal dunia, ia diletakkan di atas ranjangnya untuk dimandikan, maka sinyal jari yang ia gunakan untuk menghitung dzikir tetap terlihat.

Baca Juga: Ingin Hutang Anda Lunas? Amalkan Doa Ini, Insya Allah


Ada yang bertanya pada ‘Umair bin Hani, bahwa ia tak dulu nampak capek untuk berdzikir. Ketika ditanya berapa jumlah bacaan tasbih beliau, ia jawab bahwa 100.000 kali tasbih dan itu dihitung bersama dengan jari jemari.

Dari Yusairah seorang wanita Muhajirah, dia berkata:

قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُنَّ بِالتَّسْبِيحِ وَالتَّهْلِيلِ وَالتَّقْدِيسِ وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَة

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bicara kepada kami, ‘Hendaknya kalian bertasbih (ucapkan subhanallah), bertahlil (ucapkan laa ilaha illallah), dan bertaqdis (mensucikan Allah), dan himpunkanlah (hitunglah) bersama dengan ujung jari jemari kalian dikarenakan itu semua bakal ditanya dan diajak bicara, janganlah kalian lalai yang membuat kalian lupa bersama dengan rahmat Allah.’” (HR. Tirmidzi, no. 3583; Abu Daud, no. 1501 dari hadits Hani bin ‘Utsman dan disahihkan oleh Adz-Dzahabi. Sanad hadits ini dikatakan hasan oleh Al-Hafizh Abu Thahir).